Portal Puskesmas Kota Depok

UPTD Puskesmas Pengasinan
Puskesmas
  • Puskesmas Pengasinan
  • Artikel Kesehatan
2023-03-20 10:48:09

Hari Tuberkulosis Sedunia

Jumat, 24 Maret 2023 diperingati sebagai Hari Tuberkulosisi (TB) Sedunia dengan tujuan untuk mengingatkan masyarakat terkait epidemi TB Global yang harus dieliminasi. Tuberkolosis sangat berdampak pada ekonomi, social (stigma negative), dan kesehatan. Pentingnya TBC untuk dieliminasi juga karena (1): TBC merupakan penyakit menular. Arus globalisasi transportasi dan migrasi penduduk antar negara membuat TBC menjadi ancaman serius; Pengobatan TBC tidak mudah dan sebentar; TBC yang tidak ditangani hingga tuntas menyebabkan resistansi obat; TBC menular dengan mudah, yakni melalui udara yang berpotensi menyebar di lingkungan keluarga, tempat kerja, sekolah, dan tempat umum lainnya.

Tuberkulosis ditetapkan penyakit emerging yang mematikan. Setiap hari, lebih dari 4100 orang kehilangan nyawa mereka karena TB dan hampir 28 000 orang jatuh sakit dengan penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan ini. Upaya global untuk memerangi TB telah menyelamatkan sekitar 66 juta jiwa sejak tahun 2000 (2).

WHO melaporkan bahwa estimasi jumlah orang terdiagnosis TBC tahun 2021 secara global sebanyak 10,6 juta kasus atau naik sekitar 600.000 kasus dari tahun 2020 yang diperkirakan 10 juta kasus TBC. Dari 10,6 juta kasus tersebut, terdapat 6,4 juta (60,3%) orang yang telah dilaporkan dan menjalani pengobatan dan 4,2 juta (39,7%) orang lainnya belum ditemukan/ didiagnosis dan dilaporkan (3).

Angka keberhasilan pengobatan TBC pun masih sub-optimal pada 85 persen, di bawah target global untuk angka keberhasilan pengobatan 90 persen. Sedangkan jumlah kasus TBC yang ditemukan dan dilaporkan ke SITB tahun 2022 ialah sebanyak 717.941 kasus dengan cakupan penemuan TBC sebesar 74% (target: 85%). Pasien TBC yang belum ditemukan dapat menjadi sumber penularan TBC di masyarakat sehingga hal ini menjaditantangan besar bagi program penanggulangan TBC di Indonesia (1).

Tema Hari TB Sedunia 2023 adalah “Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa”. Tema ini dibuat untuk meningkatkan dan mendorong semangat masyarakat bersama-sama agar selalu mendukung program-program penanggulangan dan pencegahan TB, serta memberi dukungan bahwa Indonesia mampu melawan dan memberantas TB.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan mulai Januari tahun 2023 pemeriksaan TBC harus mencapai 60.000 kasus per bulannya. Upaya ini dilakukan untuk mendukung eliminasi TBC tahun 2030. Menkes mengatakan bahwa penambahan target ini untuk mendorong laju pemeriksaan TBC yang saat ini masih rendah. Dari target 969 ribu angka insiden TBC di tahun 2021, baru 50-60% atau sekitar 500-600 ribu kasus yang ditemukan (4).

 

DAFTAR PUSTAKA

1. Oktavina W, Rakhmawulan DA, Nabila FA. Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa! Semangat Eliminasi TBC di Hari TBC Sedunia 2023 - TBC Indonesia [Internet]. Kementerian Kesehatan RI. 2023 [cited 2023 Mar 20]. Available from: https://tbindonesia.or.id/ayo-bersama-akhiri-tbc-indonesia-bisa-semangat-eliminasi-tbc-di-hari-tbc-sedunia-2023/

2. WHO. Hari Tuberkulosis Sedunia 2022 [Internet]. World Health Organization. 2022 [cited 2023 Mar 20]. Available from: https://www.who.int/indonesia/news/campaign/tb-day-2022

3. Yayasan KNCV Indonesia. Laporan Kasus Tuberkulosis (TBC) Global dan Indonesia 2022 | Yayasan KNCV Indonesia [Internet]. Yayasan KNCV Indonesia. 2022 [cited 2023 Mar 20]. Available from: https://yki4tbc.org/laporan-kasus-tbc-global-dan-indonesia-2022/

4. Tarmizi SN. Mulai Januari 2023, Penemuan Kasus TBC Ditargetkan 60 Ribu Per Bulan – Sehat Negeriku [Internet]. Kementerian Kesehatan RI. 2022 [cited 2023 Mar 20]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20221110/4141633/mulai-januari-2023-penemuan-kasus-tbc-ditargetkan-60-ribu-per-bulan/

 

Download File